Soul Eater Logo

Pages

Minggu, 26 Agustus 2012

Vacuum Of Power (Kekosongan Kekuasaan)

untuk langsung menuju kekosongan kekuasaan, gunakan Ctrl+F dan masukkan keyword kekosongan kekuasaan.

Vacuum Of Power atau Kekosongan kekuasaan 
 ini terdapat pada Bab Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

Prologue..
.
Perang Dunia II terjadi setalah Jepang membombardir Pearl Harbour pada 7 Desember 1941. Hancurnya Pearl Harbour, ternyata memudahkan Jepang untuk mewujudkan citacitanya, yaitu membentuk  ersekemakmuran Asia Timur Raya. Daerah-daerah di Asia Timur dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia berhasil diduduki oleh Jepang. Pembentukan Persekemakmuran Asia Timur Raya berhasil diwujudkan, meskipun hanya untuk sementara.

Serangan Jepang ke Indonesia (Hindia Belanda) pertama-tama terjadi 11 Januari 1942 dengan mendarat di Tarakan (Kalimantan Timur). Balikpapan yang merupakan daerah yang kaya akan minyak bumi, jatuh ketangan Jepang 24 Januari 1942, disusul kemudian Pontianak 29 Januari 1942, Samarinda 3 Pebruari 1942, Banjarmasin 10 Pebruari 1942. Dalam perkembangannya, Jepang mulai mengalami kesulitan, terutama setelah Amerika Serikat menarik sebagian pasukannya dari Eropa. Pada bulan Mei 1942, serangan Jepang terhadap Australia dapat dihentikan karena tentara Jepang menderita kekalahan dalam pertempuran Laut Koral (Karang). Serangan Jepang terhadap Hawai juga dapat digagalkan oleh tentara Amerika Serikat dalam pertempuran di Midway pada bulan Juni 1942. Kekalahan Jepang terhadap Sekutu, dengan ditanda tanganinya perjanjian Post Dam, maka secara resmi Jepang menyerahkan kekuasaan pada Sekutu. Dengan demikian di Indonesia terjadi kekosongan kekuasaan. Kesempatan ini oleh bangsa Indonesia dimanfaatkan
untuk memproklamasikan kemerdekaan.

    Gambaran diatas yang menunjukkan    perlucutan senjata ketika    Jepang menyerah pada Sekutu    (Sumber: Tugiyono, 1985).

Setelah kalian mengamati Gambar diatas dan menjawab beberapa pertanyaan di atas. Coba bandingkan pemahaman kalian dengan paparan di bawah ini. Tidak lama setelah serbuan bala tentara Jepang secara mendadak ke pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour pada tanggal 8 Desember 1941, Amerika Serikat seakan-akan lumpuh. Dalam kenyataannya Jepang tidak dapat melumpuhkan Amerika Serikat, bahkan Amerika bangkit dan menjadi musuh yang paling berat bagi Jepang. Melihat fenomena ini muncul pertanyaan apakah serangan Jepang terhadap Pearl Harbour itu bukan langkah yang keliru (Lihat Onghokham, 1989: 163). Lebih-lebih setelah lima bulan Perang Asia Timur Raya berkorbar, Amerika Serikat telah dapat memukul balik Jepang. Dalam perang laut Karang (4 Mei 1942) dan disusul dengan perang di Guadacanal (6 Nopember 1942), Jepang secara berturut-turut menderita kekalahan. Kekalahan yang paling besar dialami Jepang dalam pertempuran laut di dekat Kepulauan Bismarck (1 Maret 1943).

Untuk mengakhiri peperangan ini, maka pada tanggal 6 Agustus 1945 Amerika Serikat menjatuhkan bom atom yang pertama di atas kota Hirosyima. Tiga hari kemudian, tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan lagi di atas Nagasaki. Akibatnya bukan saja membawa kerugian material, karena hancurnya kedua kota tersebut dan banyaknya penduduk yang menemui ajalnya. Tetapi secara politis telah mempersulit kedudukan Kaisar Hirohito, karena harus dapat menghentikan peperangan secepatnya guna menghindari adanya korban yang lebih banyak lagi. Hal ini berarti bahwa Jepang harus secepatnya menyerah kepada Sekutu atau Serikat. Akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Menurut rencana, dengan mengambil tempat di atas geladak kapal perang Amerika Serikat “Missouri” yang berlabuh di teluk Tokyo ditandatangani kapitulasi penyerahan Jepang antara Jenderal Douglas Mc Arthur dengan Hirohito pada tanggal 2 September 1945. Sebagai tindak lanjut dari penyerahan itu, Sekutu mulai mengadakan perlucutan senjata, memulangkan tentara Jepang dan mengadili penjahat perang. Tugas di Indonesia dilaksanakan oleh tentara Inggris. Mengapa tentara Inggris dan bukan tentara Amerika Serikat? Hal ini memang dimungkinkan karena pada akhir tahun 1943 ditetapkan bahwa Pulau Sumatera masuk dalam South East Asia Command (SEAC), di bawah Admiral Inggris, Lord Louis Mountbatten yang pada waktu itu bermarkaskan di India. Wilayah kepulauan lain masuk dalam South West Fasific Command di bawah pimpinan Jenderal Amerika Serikat Douglas Mc Arthur, yang berkedudukan di Australia.


Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Kemerdekaan adalah cita-cita luhur yang untuk meraihnya memerlukan pengorbanan, jiwa, raga dan harta.
Sejak 15 Agustus 1945 Indonesia berada dalam keadaan
vacuum of power 
(kosong kekuasaan)
Kekosongan kekuasaan tersebut memunculkan kelompok nasionalis golongan tua(Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan lain-lain) dan kelompok nasionalis golonganmuda (Sukarni, Adam Malik, dan lain-lain)
Perbedaan sikap golongan tua dan muda tidak menghambat perjuangan di antarakeduanya walaupun golongan tua sempat diasingkan ke Rengasdengklok.
Soekarno-Hatta kembali di Jakarta tanggal 16 Agustus 1945, dan AchmadSoebardjo berhasil meminjam tempat seorang perwira angkatan laut Jepang,Laksmana Maeda.
Di kediaman itu, para anggota PPKI dan para pemuda membahas segala persiapankemerdekaan Indonesia, mulai dari pembuatan text Proklamasi, siapa yangmenandatangani, juga dimana pembacaan text Proklamasi dilakukan.
Pembacaan naskah Proklamasi pun berlangsung di Jalan Pegangsaan Timur no.56 Jakarta, tanggal 17 Agustus 1945.
Para tokoh pejuang kemerdekaan merampungkan pekerjaan mempersiapkan proklamasi Indonesia pada 17 Agustus 1945, seperti mengatur dan mencari pelaksanaan penyiaran berita proklamasi, prajurit-prajurit yang berjaga-jagadalam pembacaan naskah Proklamasi, peminjaman mikrofon untuk pembacaannaskah, persiapan tiang bendera bahkan sampai berdebat dengan Ir. Soekarnountuk cepat-cepat membacakan text tersebut.
Setelah Soekarno membacakan naskah Proklamasi didampingi Moh. Hatta,dilanjutkan dengan pengibaran Sang Saka Merah Putih dan para hadirinmengiringi penaikkan bendera dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya karyaW. R. Supratman.
Peristiwa Proklamasi Indonesia menjadi momentum puncak bangsa Indonesia danmemuat berbagai makna sejarah.
Para pemuda-pemuda pun semakin bersemangat menyebarkan berita Proklamasi,salah satunya dengan menyampaikan salinan naskah itu kepada Kepala BagianRadiop Domei, yang sempat terhalang oleh kemarahan Jepang, tetapi merekadirikan lagi pemancar baru di Menteng 31.
Mesir merupakan negara internasional pertama yang mengakui kemerdekaan bangsa Indonesia, dan rakyat Indonesia pun menyambut dengan antusias setelahmendengar berita Proklamasi tersebut sehingga lambat laun kemerdekaan dapatditerima di Indonesia, karena itulah yang mereka impikan sejak beratus-ratustahun.
Proklamai kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 menyebabkanmasalah, karena Belanda sama sekali tidak setuju atas kemerdekaan Indonesia.Sekutu pun yang tadinya hanya berkepentingan dengan Jepang malahanmendukung keinginan Belanda.


Para pemuda Jakarta yang tergabung dalam Komite van Aksi Menteng 31memelopori usaha pengerahan massa ke Lapangan Ikada, yang akhirnyadilaksanakan tanggal 19 September 1945 tanpa memedulikan pasukan Jepangyang berusaha mempertahanakan kekosongan kekuasaan di Indonesia.
Masih dengan suasana tegang, para pemimpin RI yang sudah datang mengadakan pembicaraan singkat dan diperbolehkan melanjutkan. Bung Karno hanya berpidato sebentar dan meminta kepercayaan dan dukungan rakyat kepada pemerintah RI dan rakyat pun kembali dengan tenang atas perintah Bung Karno.
Tetapi, Belanda masih menghormati Kesultanan Yogyakarta sebagai suatu negaradengan nama Nyayogyakarta Hadiningrat. Setelah berita proklamasi tersebar keseluruh tanah air, Sri Sultan Hamengkubuwono IX menyatakan Yogyakarta bergabung dengan RI diiringi dengan pernyataannya.
Tanggal 18 Agustus 1945, Sekutu mengeluarkan surat perintah yang menyatakanJepang harus melaksanakan perintah Sekutu yaitu mempertahankan kekosongankekuasaan di Indonesia. Sehingga (Angkatan Darat) Jepang tidak mengakuikemerdekaan RI dan berusaha merintangi perjuangan mempertahankankemerdekaan.
Di berbagai wilayah Indonesia, macam-macam perebutan tempat dan kekuasaandilakukan antara rakyat Indonesia dengan pihak Jepang.
Sesudah proklamasi kemerdekaan Indonesia, para tokoh pendiri RI disibukkandengan kegiatan membentuk lembaga kenegaraan dan pemerintahan tingkat pusatdan daerah. Rancangan pembentukan negara dan pemerintah Republik Indonesiadibicarakan dalam sidang-sidang BPUPKI dan PPKI.
Akhirnya disepakati, wilayah Indonesia adalah bekas wilayah Hindia Belanda,mengesahkan UUD 1945, menetapkan 12 kementrian dalam lingkungan, bentuk  pemerintahan republik, dan lain-lain.
UUD (konstitusi) pun menjadi peraturan negara tertinggi yang memuat ketentuan-ketentuan pokok dan menjadi sumber dari perudang-undangan lain yangdikeluarkan oleh negara yang berhasil dirampungkan dan disahkan PPKI tanggal18 Agustus 1945.
Dalam suatu negara dibutuhkan keberadaan kepala negara dan pemerintahanuntuk mengepalai negara dan menjalankan roda pemerintahan. OttoIskandardinata mengusulkan pemilihan presiden dan wakilnya dilakukan secaraaklamasi dan mengajukan Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. MohammadHatta sebagai wakilnya karenga mereka tak ada bandingannya hingga pemilihandilakukan secara aklamasi.
Presiden dan wakilnya menjalani tugas-tugasnya dibantu sebuah dewan menteriatau kabinet. Soekarno pun menugaskan kepanitiaan kecil yang terdiri olehAchmad Soebardjo, Sutarto Kartohadikusumo dan Kasman Singodimedjo untuk membahasa susunan kementrian. Tanggal 19 Agustus pun PPKI menetapkan 12menteri departemen dan 4 menteri negara dalam lingkungan pemerintahan.
Wilayah RI yang luas kiranya cukup sulit untuk langsung dikelola pemerintahan pusat, sehingga PPKI menyusun beberapa pemerintahan daerah dalam bentuk  provinsi yang dikepalai seorang gubernur. Tanggal 19 Agustus 1945 pula, PPKI berhasil membagi-bagikan Indonesia dalam 8 provinsi.
 •Diadakan lagi rapat PPKI untuk pembentukkan komite nasional tanggal 22Agustus 1945 di gedung Kebaktian Rakyat Jawa. Komite Nasional Indonesiaterdiri atas Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan Komite NasionalIndonesia Daerah (KNID). Anggota KNIP merupakan wakil golongan yang ada dimasyarakat dan mewakili daerah-daerah di seluruh Indonesia, dan mereka dilantik Soekarno tanggal 29 Agustus 1945.
•Tanggal 22 Agustus juga dibentuk alat perlengkapan keamanan negara yang pertama yang diberi nama Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang bertugasmenjaga keselamatan dan keamanan masyarakat-masyarakat di daerah-daerahdengan koordinasi KNID. Lalu lama-lama terbentuk juga badan perjuangan lainseperti Barisan Benteng, Hizbullah, Sabiliah, dan lainnya. Lalu 5 Oktober 1945 pemerintah mengeluarkan makmulat berdirinya tentara nasional yang disebutTentara Keamanan Rakyat (TKR) dipimpin Supriyadi, lama-lama berubah-ubahnama sampai menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
•Lalu, dibentuklah lahi yang terakhir, lembaga-lembaga pemerintah di berbagaidaerah. Upaya yang dilakukan pemerintah RI untuk menyempurnakan lembaga-lembaga pemerintahan di daerah-daerah misalnya mengeluarkan peraturanmengenai lembaga pemerintahan daerah yang diinstruksikan presiden danwakilnya dan mereka melakukan perjalanan keliling daerah-daerah untuk memasyarakatkan pembentukkan lembaga-lembaga pemerintahan Indonesia.
•Sri Sultan Hamengkubuwono IX pun menyusun kembali struktur, fungsi dan personalia pemerintahan yang lepas kontrol dari Jepang.

source http://latihansiswa.blogspot.com/2011/05/peristiwa-peristiwa-sekitar-proklamasi.html